Saya sadar bahwa ini merupakan salah satu cara yang sedang dilakukan generasi sekarang untuk memelihara budaya gotong royong itu agar tidak hilang terbawa perubahan zaman.
Tag: aksaratani
Penjual Tanaman di Pulau Garam
Pak Masnun, tidak ingat betul sejak tahun berapa ia menjadi penjual bibit tanaman. Kata Pak Masnun, dia mulai keliling di Gili Meno saat hotel-hotel masih sepi, tidak seperti saat ini yang sudah mulai banyak.
Tradisi Sampang Sandro dan Kisah Rawa Meno
Menurut penuturan Papuk Yol, salah satu pemangku adat di Gili Meno, Sampang Sandro adalah sebuah ritual yang dilakukan untuk meminta izin kepada makhluk-makhluk yang tinggal di rawa.
Kopra sebagai Lahan Usaha Ekonomi Mikro Warga
Aktivitas pembuatan kopra ini hanya menjadi mata pencaharian sampingan bagi warga ketika musim pengunjung sepi (low season), sekitar bulan Oktober hingga awal tahun.
Bembulung
Kini, menyantap bembulung akhirnya menjadi suatu aktivitas makan yang istimewa. Selain hanya bisa diperoleh ketika air surut, juga karena bembulung sudah sulit ditemukan.
Ares (Bukan Dewa Perang): Masakan Khas Berbahan Bonggol Pisang
Ares adalah batang pisang muda yang diolah dengan santan (dibuat gulai/kari) dan menjadi makanan wajib ketika ada acara begawe atau roahan.
Bertani Untuk Berbahagia di The This-Kon
Secara bisnis, menjadi menarik karena “diskon”, sedangkan secara sosial, artinya adalah “ini tempat”, yang bisa menjadi “tempat apa saja”.
Menggaso, Usaha Sampingan Nelayan Meno
Menggaso sudah ditekuni oleh Pak Mahwi dan istrinya sejak tahun 1970-an, setelah menikah dan pindah ke Gili Meno.
Menanam Untuk Mengurangi Sampah di Gili Meno
Seandainya semua orang menanam sayuran di pekarangan rumah, mungkin itu dapat mengurangi pasokan sayur ke Gili ini dan dapat mengurangi sampah karena barang bekas bisa digunakan untuk menanam.
Secuplik Tentang Harga Kapal Meno-Bangsal
Aktivitas pelabuhan mulai meningkat seiring dengan meningkatnya gaung pariwisata Gili Meno. Jumlah tamu yang datang ke Gili Meno sekitar 200-300 orang per hari, tergantung musim ramai atau musim sepi.
Bu Khairani: Pesan Buah & Sayuran, Antar Ke Warung Makan
Bu Khairani adalah warga Tanjung yang sudah lama menjual bahan makanan di Gili Meno. Ia mencoba peruntungan di Gili Meno sejak pariwisata mulai masuk sekitar tahun 1990-an ketika usaha warung makan mulai berkembang.
Bukit Sunggaling; Potret Petani Lahan Kering
Pak Srinate adalah salah satu warga Dusun Sunggaling, Desa Bangket Parak, Pujut, Lombok Tengah. Kami tertarik untuk mengunjungi sawah yang diceritakan oleh Bpk. Srinata untuk melihat secara langsung potensi lahan kering dan persolan yang dihadapi oleh para petani di Dusun Sunggaling.
Menjajaki Teknologi Pertanian Lahan Kering: liputan diskusi
Simpulan dari diskusi publik pada hari itu adalah, lahan kering bukan berarti tidak bisa ditanami apa-apa ketika musim kering tanpa air. Lahan kering masih dapat ditanam dengan komoditas-komoditas yang sesuai dengan kondisi tanah dan iklimnya, seperti menanam tembakau, jagung, kacang-kacangan, dan umbi-umbian yang relatif tahan hidup tanpa air.
Meninjau Relief di Monumen Bumi Gora
Monumen Bumi Gora dibangun pada tahun 1988, masa pemerintahan Soeharto. Sebagaimana yang tertulis di batu tersebut, pembangunan monumen ini dianggap sebagai bentuk rasa syukur atas keberhasilan NTB dalam menanam padi gogo dan dapat membantu usaha pencapaian swasembada pangan pada tahun 1984.
Kabar Aksara Tani: AksaraPangan Dahulu
Menurut sudut pandang saya pribadi, relief-relief di Monumen Bumi Gora adalah salah satu aspek terpenting yang mesti dikaji untuk memahami bagaimana negara pada masa itu (dan hingga masa kini) menanamkan “cita-cita ketahanan pangan” kepada masyarakat, khususnya di provinsi Nusa Tenggara Barat.