Albert mengawali bukunya dengan menggambarkan kondisi Danau Singkarak yang benar-benar kelabu dan suram, akibat pertambangan sekaligus kemarau yang menyelimuti Singkarak. Di tulisan pertamanya dalam buku itu, Albert sudah menyinggung alih fungsi sungai dan danau, yang dulu menjadi sumber kehidupan namun kini menjadi tempat pembuangan.
Tag: Gubuak Kopi
Janang
Laki-laki dalam acara alek memiliki tugas sebagai penyaji makanan dan disebut janang. Ia bertugas mengatur tata letak makanan dan posisi duduk dalam suatu alek.
Makna yang Berkembang Sederhana
Bakureh tidak sesederhana bergotong royong, tidak pula sesederhana mencari upah, dalam prosesnya terdapat adab, proses mediasi pengetahuan dan nilai-nilai, dan pendidikan kearifan lokal.
Bakureh Hingga Adab Berpakaian
Baju kuruang basiba merupakan pakaian diidentikan dengan pakaian khas kaum perempuan Minangkabau. Baju inilah yang dipakai oleh bundo kanduang sebagai Limpapeh Rumah nan Gadang.
Bararak Bersama Datuak Bandaro Hitam
Minggu, 1 Juni 2018, Bakureh Project kembali menggelar Focus Group Discussion (FGD) di Markas Komunitas Gubuak Kopi, untuk mengulas dan memperdalam materi masing-masing partisipan Bakureh Project.
Nostalgia Bakureh Bersama Tek Yuni
Pertemuan demi pertemuan dengan pemangku adat atau dengan pelaksana bakureh itu sendiri membuat saya paham bahwa banyak sekali makna atau arti dari kata bakureh ini.
Pertemuan Dengan Bakureh
Di Nagari Koto Baru, Kabupaten Solok, saya bertemu dengan ibu Hermita, ia bercerita bahwa tradisi bakureh yang kita maksud ini masih terus dijalani oleh masyarakat Koto Baru.
Mempertajam Bingkaian Bakureh di Pulau Sawo
Catatan Focus Group Discussion Bakureh Project #1
Kabar Buruk Dihimbaukan
Tidak menutup kemungkinan suatu saat nanti, tradisi bakureh ini bisa saja hilang atau tidak dikenal lagi oleh masyarakatnya, melihat betapa canggihnya dunia berputar demi tuntutan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Mengobservasi Bakureh, Tradisi, dan Perempuan Minangkabau – Bag. #03 (Habis)
Bagi saya, yang lahir dan tinggal di Pekanbaru, pengalaman bakureh ini sangat berkesan. Meskipun di Pekanbaru juga ada tradisi seperti ini, kedekatan akan budaya Minang lebih terasa saat mengikuti bakureh di Nagari Kinari.
Bakureh Dimulai Dari Mamanggia
Di Solok, ketika seseorang akan baralek maka ia akan mamanggia (mengundang) tetangga dan warga kampung (yang perempuan) untuk bersama-sama membantu memasak di rumahnya.
Mengobservasi Bakureh, Tradisi, dan Perempuan Minangkabau – Bag. #02
Bararak merupakan rangkaian terakhir dari acara pernikahan, aqiqah, khatam alquran, pengangkatan penghulu (batagak panghulu) atau bahkan upacara kematian. Fungsinya adalah sebagai media pengumuman pada masyarakat luas.
Kesenian sebagai Media Pelestarian
Bang Ehen memberikan materi terkait Bakureh dari segi penciptaan atau penafsirannya dalam bentuk karya seni Seni Pertunjukan, terkusus ke seni tari.
Gotong Royong, Perempuan, dan Kesenian
Kharisma, salah seorang komposer perempuan dan mahasiswa pasca-sarjana Institut Seni Indonesia (ISI) Padangpnjang, berbagi pengalamannya tentang proyek seni “Bakonsi”.
Mengobservasi Bakureh, Tradisi, dan Perempuan Minangkabau – Bag. #01
Di Koto Baru, tradisi gotong royong bakureh ini masih terus terjaga dan berlangsung secara sukarela.