Adat hidup di dunia tolong menolong, adat meninggal saling melayat, adat bercukupan saling tenggang rasa, adat kaya saling membantu yang kurang mampu.
Tag: Gubuak Kopi
Metode Penelitian Hingga Bundo Kanduang
Pada masa dulu, sejauh yang bisa diingat oleh Ibu Suarna, sebelum alek dimulai, keluarga tuan rumah memanggil ke rumah-rumah tetangga dan kerabat, tradisi ini di sebut “maimbau” atau menghimbau atau memanggil.
Tradisi Bakureh
Artikel yang ditulis oleh Elfa Kiki Ramadani ini kami muat kembali di situs web Sayurankita atas izin dari Gubuak Kopi—dengan suntingan pada beberapa bagian tanpa mengubah esensi isi tulisan—untuk menyajikan konteks bagaimana Bakureh Project digagas dan dilaksanakan oleh Gubuak Kopi lewat program Daur Subur.
Mak Katik: Melihat Bakureh dalam Sastra
Mak Katik bercerita mengenai bagaimana adab kita membaca, membaca dalam arti seluas-luasnya, membaca hal tersurat maupun tersirat.
Mengawali Bakureh dengan Mengenal Media
Selain persoalan masak-memasak, bakureh memiliki potensi menarik untuk didalami sebagai sebuah tradisi yang memungkin pertemuan, pesebaran informasi, serta pendalaman nilai-nilai filosofis keadatan.
Lokakarya Daur Subur untuk Bakureh Project
Lokakarya Daur Subur dalam rangka Bakureh Project ini mengundang sejumlah praktisi profesional, seniman, tokoh adat dan tokoh masyarakat, dan budayawan.
Bakureh Project: Literasi Pertanian
Sehubungan dengan isu pertanian dan pangan, Bakureh Project secara lebih khusus menelaah tradisi Bakureh—’gotong royong memasak’. Visi proyek ini ialah bagaimana falsafah bakureh diinterpretasi oleh generasi masa kini dan menemukan relevansi dari tradisi itu terhadap fenomena kontemporer.