Penulis: Afifah Farida
Penyunting: Manshur Zikri
Tulisan ini dimuat juga di www.berajahaksara.org dengan judul “AksaraTani: Aktivitas Warga di Pelabuhan Gili Meno“. Dimuat di Sayurankita dengan suntingan baru atas izin Yayasan Pasirputih.
Salah satu tempat yang paling sibuk di Gili Meno adalah pelabuhan. Mulai dari pagi pukul 07.00 sampai sore pukuk 17.00 WITA akan selalu ada yang datang dan pergi dari dan ke pelabuhan Gili Meno. Tidak hanya orang lokal, di pelabuhan Gili meno kita akan lebih mudah menemukan orang asing yang sengaja datang ke Gili Meno untuk liburan bahkan bekerja. Tidak sedikit bungalow-bungalow di Gili Meno adalah milik orang asing.
Menurut penuturan Wak Dais, salah satu kapten boat (kapal) Gili Meno, pelabuhan Gili Meno mulai dibangun sejak pariwisata mulai masuk sekitar tahun 1980-an akhir dan awal tahun 1990-an. Pelabuhan yang ada pada saat ini dibentuk dengan menyingkirkan karang-karang yang telah mati sehingga kapal bisa melabuh (menepi). Saat ini, pantai di sekitar pelabuhan telah dipenuhi oleh bangunan restoran-restoran pinggir pantai sehingga, jika terjadi angin utara (angin yang bertiup dari utara) atau air surut tetapi dengan gelombang yang besar, pelabuhan akan pindah ke Bounty (pantai daerah timur). Menurut Wak Dais, daerah Bounty masih banyak pohon sehingga meskipun angin besar, angin itu masih dapat dihalangi oleh pohon-pohon yang tumbuh di sekitar pantai. Selain itu, pantai di sekitar pelabuhan juga mulai mengalami abrasi.

Aktivitas pelabuhan mulai meningkat seiring dengan meningkatnya gaung pariwisata Gili Meno. Menurut perkiraan Wak Dais, jumlah tamu yang datang ke Gili Meno sekitar 200-300 orang per hari, tergantung musim ramai atau musim sepi. Oleh karena itu, saat ini sudah ada 10 trayek (kelas) kapal publik (public boat) dan penambahan jadwal keberangkatan kapal dari pelabuhan Bangsal menuju Gili Meno. Selain itu, ada juga fast boat (kapal cepat) milik koperasi dan pengusaha wisata dari Bali yang direct (langsung) ke Gili Meno dengan sistem paket. Menurut Wak Dais, peningkatan trayek ini juga bertujuan untuk mempromosikan Gili Meno sebagai tempat wisata. Keluar-masuknya kapal-kapal ke Gili Meno, baik kapal publik (public boat), kapal cepat (fast boat), maupun kapal carteran diatur oleh koperasi Karya Bahari. Anggota koperasi adalah orang yang memiliki kapal-kapal tersebut.

Sistem pengangkutan kapal publik (public boat) dari pelabuhan Bangsal ke Gili Meno masih tergantung pada banyak penumpang. Kapal akan berangkat ke Gili Meno jika kapal penuh dengan penumpang sekitar 30-35 orang per sekali jalan. Menurut Wak Dais, kebijakan yang diambil memang berbeda dengan kapal dengan tujuan ke Gili Trawangan, karena penumpang tujuan Gili Meno masih sedikit. Untuk menutupi uang minyak kapal tersebut, maka kapal hanya akan berangkat ketika penumpang telah mencapai batas minimal. Keadaan ini yang membuat sistemnya berbeda dengan kapal yang menuju ke Gili Trawangan. Sistem itu berbeda dengan kapal cepat yang tersedia setiap jam, yang langsung bisa menuju tiga Gili (Air, Meno, dan Trawangan).

Jadwal keberangkatan kapal publik pertama (Trayek/Kelas 1) dimulai dari Gili Meno, pukul 7.30 WITA, sedangkan dari pelabuhan Bangsal kapal pertama sekitar pukul 08.00-an WITA, tergantung jumlah penumpang. Sedangkan jadwal terakhir kapal publik dari pelabuhan Bangsal pukul 17.00 WITA, dan pukul 15.30 WITA dari Gili Meno. Sementara itu, jadwal pemberangkatan terakhir kapal cepat dari Gili Meno adalah pukul 17. 15 WITA.
Harga tiket kapal dikelola oleh koperasi. Tiket kapal publik dari pelabuhan Bangsal ke Gili Meno, untuk jadwal pagi adalah Rp14.000,- dan akan menjadi Rp25.000,- untuk jadwal pemberangkatan siang (mulai pukul 14.00 sampai 17.00 WITA). Harga tiket ini, menurut Wak Dais, berbeda karena penumpang pada jadwal siang lebih sedikit daripada jadwal pagi. Kebijakan itu diambil untuk memperoleh batas minimal demi memenuhi kebutuhan minyak kapal. Sedangkan harga tiket dari Gili Meno ke pelabuhan Bangsal, baik pagi atau siang, tetap Rp. 14.000,-; tidak ada perbedaan. Untuk harga tiket kapal cepat, adalah Rp. 85.000,- baik dari pelabuhan Bangsal atau dari Gili Meno. ***