Cerita tersebut secara tersirat menggambarkan betapa beruntungnya ketika kita memiliki pohon buah sendiri, seperti kelengkeng, jeruk, mangga dan stroberi. Kita bisa membuat olahan minuman dari buah-buah tersebut. Memiliki tanaman pohon sendiri juga menjadi sumber kebaikan, karena kita bisa saling berbagi kepada teman dan tetangga saat musim panen tiba. Menyenangkan sekali, bukan?
Author: Ade Surya Tawalapi
Biji Salak Ungu
Di daerah Jawa, Biji Salak menjadi salah satu makanan tradisional yang dihidangkan saat upacara Tedak Siten (Turun Tanah), yaitu upacara bagi anak berusia tujuh tahun yang dinyatakan sudah bisa turun tanah atau keluar rumah untuk pertama kalinya.[1] Sementara di Sumatera Barat, Biji Salak, yang lebih dikenal dengan nama Bubua Cande, menjadi salah satu pilihan menu sarapan tradisional sehari-hari.
(Aktivitas Kebun #III) Meremajakan Peppermint, Menyelamatkan si Piperita
Berhubung batang yang kupilih rata-rata masih gemuk dan tampak sehat, maka aku tidak heran ketika melihat daunnya yang juga masih sehat-sehat. Paling hanya rusak dibagian pucuknya saja, karena kutu hitam memang senang melahap sari pucuk-pucuk daun Peppermint. Maka, aku pun memanen daun-daun yang masih bagus itu.
Keluarga Minim Sampah
Meskipun buku ini berbicara tentang fakta-fakta sampah dan isu lingkungan, serta “penuh” dengan ajakan mengurangi sampah, saya melihat ada nilai budaya tani yang diselipkan di dalamnya.
Jus Mix Andalan Keluarga Ponik
Ibu juga selalu berkata bahwa jus mix wortel-tomat baik untuk mata karena mengandung banyak vitamiin A. Meski sampai sekarang, aku dan kedua abangku masih tetap memakai kaca mata.
(Dongeng) Petani dan Anak-Anaknya
Seorang ayah yang sekarat memberi tahu anak-anaknya tentang harta karun di ladang jika mereka mau menggali ladang itu. Mereka melakukannya. Ternyata, ladang itulah harta karun mereka.
(Aktivitas Kebun #II) Belajar Tentang Oshibana dan Herbarium
Menurut Afifah, oshibana dan herbarium adalah dua hal yang sama, terutama dalam hal pembuatannya. Secara proses, keduanya menggunakan teknik pengepresan, kemudian ditempel pada kertas.
Sandwich Télor Buatan Kakak
Lima belas menit kemudian, dua piring Sandwich Télor terhidang di meja makan. Aku tahu, meski Afifah sering kali kesal melihatku yang banyak makan dan banyak mau tapi selalu malas-malasan membantunya di dapur, ia tetap akan membuat “makanan yang aneh-aneh” dua porsi.
(Dongeng) Kisah Sani dan Peri Vieria
Di kejauhan, ia melihat titik-titik hitam kemerah-merahan, terbang ke arahnya. Semakin lama semakin dekat dan jelas. Ternyata, itu adalah kawanan si serangga ajaib!
(Aktivitas Kebun #I) Menyiangi Rumput: Sebuah Kewajiban atau Sekadar Mengisi Waktu Luang?
Aktivitas kebun sebulan terakhir ini tidak jauh-jauh dari membersihkan kebun, seperti menyiangi rumput, pangkas-pangkas tanaman, membuat bedengan, memasang ajir, pindah tanam dan mengubah posisi pot-pot di teras rumah maupun di rumah kaca. Aku jadi merasa bahwa apa yang kulakukan hanya sekadar mengisi waktu. Aku seperti sengaja mencari-cari kerjaan.
Membaca Virtual Catatan di Selatan Singkarak
Albert mengawali bukunya dengan menggambarkan kondisi Danau Singkarak yang benar-benar kelabu dan suram, akibat pertambangan sekaligus kemarau yang menyelimuti Singkarak. Di tulisan pertamanya dalam buku itu, Albert sudah menyinggung alih fungsi sungai dan danau, yang dulu menjadi sumber kehidupan namun kini menjadi tempat pembuangan.
Angin Segar di Bulan Juni
Aku langsung tertegun. Tentu, aku semakin mengagumi perempuan pemberani yang penuh percaya diri itu. Tapi bukan itu bagian terpentingnya. Yang menjadi poin penting bagiku saat itu adalah aktivitas Delva memberi inspirasi baru untuk program Sayurankita yang sudah kami lupakan itu. Ya, dari cara Delva menikmati bacaannya itu, aku terdorong untuk mengaktifkan kembali Wiken Baca!
Mengobservasi Bakureh, Tradisi, dan Perempuan Minangkabau – Bag. #03 (Habis)
Bagi saya, yang lahir dan tinggal di Pekanbaru, pengalaman bakureh ini sangat berkesan. Meskipun di Pekanbaru juga ada tradisi seperti ini, kedekatan akan budaya Minang lebih terasa saat mengikuti bakureh di Nagari Kinari.
Mengobservasi Bakureh, Tradisi, dan Perempuan Minangkabau – Bag. #02
Bararak merupakan rangkaian terakhir dari acara pernikahan, aqiqah, khatam alquran, pengangkatan penghulu (batagak panghulu) atau bahkan upacara kematian. Fungsinya adalah sebagai media pengumuman pada masyarakat luas.
Mengobservasi Bakureh, Tradisi, dan Perempuan Minangkabau – Bag. #01
Di Koto Baru, tradisi gotong royong bakureh ini masih terus terjaga dan berlangsung secara sukarela.